Rahim Pengganti

Bab 162 "Kabar Menyenangkan"



Bab 162 "Kabar Menyenangkan"

0Bab 162     
0

Kabar Menyenangkan     

Gina menggelengkan kepalanya dirinya saja tidak tahu apa yang terjadi dengan dia saat ini setelah selesai dengan acara muntahnya Gina beserta Sekar dan aca keluar dari dalam kamar mandi Akbar yang sempat pergi ke kantin membeli minuman segera memberikan botol minum tersebut kepada sahabatnya.     

"Thanks Bar," ucap Gina. Akbar hanya menganggukkan kepalanya, mereka lalu mengajak Gina untuk duduk di dekat toilet tersebut.     

"Lo hamil, Na?" tanya Sekar.     

Mendengar pertanyaan yang disebutkan oleh Sekar membuat Gina teringat sesuatu bahwa bulan ini dirinya belum mendapatkan tamu bulanan nya.     

"Gue gak tahu kak!" seru Gina.     

"Akbar lo, beliin test pack sekarang," ujar Sekar. Mendengar ucapan yang di lontar kan oleh Sekar membuat Akbar melotot dengan sempurna, bagaimana bisa mengatakan hal seperti itu. "Gila lo ya, ogah gue gak mau!!" seru Akbar dengan lantang nya.     

Siapa yang mau membeli barang yang begitu sensitif seperti hal itu, bisa bisa Akbar di kira menghamili anak orang karena dia membeli barang seperti itu. Sungguh Akbar tidak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh sahabat nya itu.     

"Wa … beliin test pack sana."     

"Nggak … nggak mau gue, enak aja. Entar di sana gue di kira ada apa kar. Ogah," ucap Dewa. Sekar menarik nafas nya berat, kedua sahabat nya ini sangat sulit untuk di ajak kerja sama. Padahal hanya tinggal membeli test pack saja, tapi susah nya minta ampun.     

"Udah nggak usah kak. Biar nanti aja," jawab Gina. Wanita itu semakin pusing saat melihat para sahabat nya bertengkar di depan nya saat ini mereka semua memandang ke arah Gina.     

Meskipun Gina berkata seperti itu Sekar tetap dengan pendirian nya wanita itu memaksa Dewa dan juga Akbar untuk segera ke apotek dan memberikan apa yang diinginkan oleh diri nya dengan wajah yang kesal kedua pria itu lalu pergi meninggalkan mereka melihat Hal itu membuat Sekar tersenyum bahagia.     

Selamat menuju parkiran Akbar menggerutu itu kesal dengan apa yang terjadi saat ini sedangkan Dewa hanya bisa pasrah karena hal ini juga menyangkut tentang keluarga nya.     

"Gue nggak mau lagi ya di suruh suruh kayak gini untung cinta," gumam Akbar. Dewa yang mendengar sesuatu hal yang mengganjal membuat pria itu menatap ke arah Akbar sedangkan Akbar yang ditatap bingung dengan apa yang dilakukan oleh eh sahabatnya tersebut hingga mengerti bahwa baru saja diri nya mengatakan sesuatu yang membuat Dewa menatap nya dengan begitu intens.     

"Lo ngomong apa tadi gue kayak denger sesuatu hal?" tanya Dewa.     

Cara mengalihkan pembicaraan pria itu mencoba untuk membuat Dewa tidak membahas hal tersebut lagi sedangkan Dewa merasa sangat aneh dengan sikap Akbar saat ini namun pria itu tidak banyak berkomentar kedua nya segera pergi meninggalkan area parkir dan menuju ke apotek untuk segera mencari barang yang dibutuhkan oleh Sekar setelah berjalan cukup lama akhir nya kedua pria dewasa itu sampai di sebuah apotek yang cukup jauh dari kampus nya Akbar langsung mengambil topi dan juga kacamata begitu juga dengan Dewa mereka berdua menyamar agar tidak dikenali oleh orang yang ada di tempat tersebut.     

"Lu aja sana yang ngomong sama mbaknya gue tunggu dari sini," ujar Akbar.     

"Enggak lo yang disuruh kan mending lo aja yang ke sana gue yang disini," balas Dewa.     

Kedua nya masih bersitegang tidak ada yang mau mengalah hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi menuju apotek bersama beberapa orang yang melihat ke arah mereka menatap dengan tatapan yang begitu banyak tanya apalagi dengan pakaian yang mereka gunakan saat ini.     

"Permisi Mbak."     

"Iya ada yang bisa saya bantu?" tanya kasir apotek.     

Kedua pria itu saling tatap tidak ada yang berani mengatakan Apa keperluan mereka si kasir bingung dengan keduanya bahkan Mbak yang bertugas di kasir berulang kali bertanya kepada Akbar dan juga Dewa kebutuhan dan apa yang diinginkan oleh kedua nya namun mereka tetap sama mereka berdua tidak ada yang mau mengatakan apa yang diinginkan oleh mereka hingga akhirnya Akbar mencoba untuk mendekat dan berbisik ke arah kasir tersebut.     

"Bilang aja dong mas dari tadi, masa mau bilang test pack aja repot banget sih," ujar si kasir dengan suara yang cukup besar. Hal itu membuat beberapa orang yang ada di sana, segera menatap ke arah Dewa dan juga Akbar.     

Kasir tersebut segera mengambil apa yang diinginkan oleh keduanya tak lama orang itu segera datang ke arah Dewa dan Akbar wanita itu menunjukkan beberapa bentuk alat tes dari yang termurah hingga yang termahal melihat hal tersebut membuat Akbar dan Dewa kembali saling menatap satu dengan yang lainnya kedua orang tersebut bingung harus memilih yang bagaimana Sekar hanya meminta mereka untuk mencari atau membeli tespek namun, sekarang tidak memberitahu merek dan bentuk yang seperti apa hal itu membuat mereka bingung harus memilih yang mana. Hingga akhir nya Akbar yang sudah malu dengan bisik-bisik yang disampaikan oleh beberapa wanita yang ada di sana segera mengambil semua alat tes tersebut.     

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan oleh mereka kedua nya segera pergi dari tempat tersebut. Akbar langsung mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi pria itu akan membuat perhitungan kepada Sekar karena diri nya lah yang membuat Akbar dan juga Dewa hari ini merasa sangat malu karena membeli barang yang seharus nya atau bahkan tidak pernah mereka lihat.     

"Gue nggak mau lagi kalau disuruh beli kayak ginian astaga kalau gue udah nikah terus yang butuhin hal itu istri gue, masih okelah gue bakalan beliin dengan ikhlas tapi ini astaga ya ampun Sekar," ucap Akbar dengan sangat kesal.     

"Harusnya lo aja Dewa yang beliin ya tadi lo kan calon paman nya si bayi lo gue, gue apaan gue cuman sahabat ibunya astaga malu banget rasanya muka ini ya ampun. Hari apa ini kenapa gue kayak sial banget lanjut Akbar dengan kesalnya sungguh hari ini begitu membuat akbal sangat malu pria itu rasa nya saat ini ingin tenggelam kan diri nya di laut akibat kejadian yang menurut Akbar sangat memalukan ini.     

Sedangkan Dewa hanya menatap ke arah Akbar dengan datar nya pria itu tidak peduli dengan apa yang diucapkan oleh sahabat nya itu saat ini yang di pikirkan oleh Dewa adalah diri nya harus cepat sampai ke kampus sejujur nya Dewa sangat mengantuk. Sejak pagi diri nya belum tidur dan harus pergi mengikuti kanjeng Ibu ratu Sri lalu pergi ke kantor baru saja ingin merebahkan diri sang Abang yang paling tersayang itu memerintahkan nya untuk menjemput istri nya dan saat ini Dewa kembali diutus oleh Sekar untuk menemani Akbar mencari alat tes untuk Gina dan semua nya ini membuat Dewa sangat lelah.     

***     

"Gimana?" tanya mereka semua.     

Gina hanya menggelengkan kepala nya, karena hasil dari testpack tersebut hanya satu garis sedangkan jika hamil itu dua garis. Melihat hal itu sukar langsung mengambil alat tes yang digunakan oleh Gina tadi saat dilihat garis nya hanya satu namun, hal itu tidak membuat Sekar percaya wanita itu kembali meminta Gina untuk mengetes nya jujur saja apa yang terjadi pada Gina sudah membuat Sekar berpikir cukup lama wanita itu bahkan sempat mencari tahu apa saja yang terjadi pada seorang ibu hamil dan semua ciri-ciri yang ada di internet selalu sama dengan apa yang ditunjukkan oleh Gina.     

"Coba lagi ya lama lama mungkin aja alat tesnya enggak lama lho rendam," ujar Sekar.     

Gina ingin menolak namun sekarang langsung saja mendorong dirinya masuk ke dalam kamar mandi mau tidak mau wanita itu harus menuruti apa yang diminta oleh Kakak sepupu nya tersebut sedangkan yang lainnya hanya menatap ke arah Sekar Akbar yang sejak tadi sudah ingin bertanya kepada sekarang mengenai kenapa dirinya seperti sangat menggebu gebu ingin tahu hasil dari tes yang dilakukan oleh Gina namun bukan sebuah jawaban yang didapatkan oleh Akbar melainkan adalah tatapan sinis oleh wanita itu.     

"Gue kok mikirnya bukan Gina ya Yang hamil tapi Sekar melihat enggak cah teman kita yang saat ini kok kayak pengen tahu banget Gina hamil atau enggak," ucap Akbar semau nya. Menanggal hari itu sontak saja sebuah pukulan yang cukup keras jatuh di tangan Akbar Sekar langsung saja mendaratkan sebuah pukulan di tangan bahkan di badan Akbar juga sama wanita itu kesal dengan ucapan yang baru saja disampaikan oleh Akbar untunglah saat ini tidak ada orang di sekitar toilet jika saja ada orang yang mendengar bisa bisa sebuah gosip baru akan terbit dan bukan hanya gosip Sekar bisa saja dikuliti oleh sang Papi jika hal itu terdengar di telinga elang dan juga Siska.     

"Gila lebar kali mulut lo dijaga kali apaan maksud lo enak aja ngomong kayak gitu gue kenapa minta Gina untuk tes ulang karena udah beberapa minggu ini gue memperhatikan banyak hal yang berubah dari diri nya lo sebagai sahabat nya tapi nggak memperhatikan perubahan yang signifikan sama Gina. Gue cuma enggak mau kalau sampai Gina dan Bang Dafa nggak tahu atau mereka nggak menyadari hal itu kan kasihan ponakan gue di dalam perut nya Gina," jawab Sekar dengan sinis.     

Penjelasan dari Sekar membuat Akbar akhir nya diam pria itu tidak lagi mengomel Akbar lalu menunggu seperti yang lainnya saat ini sedangkan Acha hanya diam wanita itu sibuk dengan ponsel nya sejak tadi aktivitasnya dilakukan oleh aca semuanya diawasi oleh Dewa semua hal yang dilakukan oleh raja dari Acha membalas chatting dengan raut wajah senyum cemberut bahkan kesal.     

Ada rasa ingin tahu yang sangat besar di dalam diri dewa yaitu ingin mendekati duduk Acha namun, baru saja Dewa akan beranjak Acha seolah tahu pergerakan tersebut hingga membuat wanita itu sedikit beranjak dari tempatnya dan Hal itu membuat Dewa kesal.     

Suara pintu kamar mandi yang terbuka terdengar Sekar dan Acha segera mendekat ke arah tersebut begitu juga Akbar yang menunggu tak jauh dari mereka Gina keluar dari dalam kamar mandi tersebut namun wajahnya tetap biasa saja Sekar langsung saja bertanya mengenai Apa hasil yang telah dilakukan oleh Gina namun wanita itu menjawab belum melihat nya. Gina hanya tidak mau kembali kecewa dengan tes awal tadi di dalam kamar mandi Gina mencoba semua nya tapi tak ada satupun alat tes yang dirinya lihat hasil akhir nya sejujur nya hasil yang pertama kali dia lihat tadi membuat perasaan Gina kecewa dan dan itulah yang membuat Gina tidak mau melihat hasil tes lain nya.     

"Oke kita lihat hasilnya sama-sama mendingan sekarang kita pergi ke kantin aja dulu," ucap Sekar.     

Mereka lalu pergi meninggalkan toilet dan menuju ke arah kantin tapi mereka tidak tahu jika ada seseorang yang sejak tadi berada di salah satu kamar mandi yang ada di toilet wanita tersebut orang itu lalu keluar dari dalam toilet dengan senyum licik yang mengembang.     

"Dasar ternyata lo cewek yang gak bener lihat aja gue bakalan bongkar apa yang gue dengar hari ini dan elo bakalan menderita."     

Wanita itu lalu pergi meninggalkan toilet tidak ada yang tahu mengenai status Gina yang sudah menikah hanya orang terdekat di antara keduanya serta pihak kampus lah yang tahu sejak hubungan mereka membaik Dafa sudah meminta istrinya itu untuk mengatakan hal yang sebenar nya namun Gina masih menolak dengan dengan banyak alasan dan karena menutupi hal itu membuat beberapa orang yang menjadi berpikiran buruk mengenai Gina.     

***     

Sampainya di kantin mereka segera memilih tempat duduk yang ada di sudut sebelum melihat dan mengecek hasil dari tes tersebut Acha dan Sekar pergi menuju ke arah penjual mie ayam kedua nya memesan makanan favorit mereka tak lupa juga Sekar memesan teh hangat lemon untuk Gina supaya sepupunya itu bisa lebih lega akibat muntah yang terjadi tadi.     

Namun ketika mie ayam yang sudah dipesan tadi sudah sampai di meja mereka tiba-tiba Gina yang sangat menyukai mie ayam tersebut menolak untuk memakannya wanita itu meminta Akbar untuk memesankan sate ayam jam yang ada di dalam kantin tersebut sontak saja melihat Hal itu membuat sekali yakin bahwa saat ini sahabatnya itu sedang mengandung karena banyak hal yang tidak disukai oleh Gina akhirnya disukai oleh wanita tersebut.     

Akbar lalu memesan apa yang diinginkan oleh Gina sedangkan yang lain nya melanjutkan makan nya tak lama sate tersebut sampai dengan lahap nya Gina memakan sate ayam makanan yang sangat jarang dimakan oleh Gina meskipun Gina sangat menyukai sate ayam tapi wanita itu jika diberikan pilihan diri nya akan selalu memilih mie ayam bakso namun kali ini berbeda wanita itu lebih memilih memakan sate setelah selesai makan mereka semua duduk dan saling pandang satu dengan yang lain nya Gina saat ini merasa sangat gugup wanita itu takut bahwa hasil yang terjadi nanti akan membuat para sahabatnya kecewa terutama diri nya. Namun, Sekar dan Acha meyakinkan Gina bahwa jika pun hasil nya tadi negatif seperti sebelum nya Gina bisa mencobanya kembali bersama sang suami.     

"Gue kok deg deg an," ucap Akbar. Bukan hanya Akbar yang saat ini menantikan hasil tersebut, namun, mereka semua juga sama. Sekar lalu mulai mengecek semua alat tes tersebut.     

Keadaan mereka yang ada di sudut ruangan kantin, membuat kelimanya menjadi sangat mudah mengeluarkan alat tes kehamilan itu. Mata Sekar melotot dengan sangat tajam ketika melihat hasil yang di tampil kan.     

"Gina selamat apakah yang gue bilang oh my god mau punya keponakan Ya ampun," ucap Sekar dengan histeris. Wanita itu segera memeluk sahabat sekaligus sepupu nya itu, sedangkan Acha, Akbar dan juga Dewa masih terdiam begitu juga Gina yang kaget dengan apa yang terjadi, teriakan yang dilakukan oleh Sekar hampir saja memancing orang yang ada di kantin.     

Sekar lalu menunjukkan hasil tersebut kepada mereka semua dan benar saja semua alat tes yang digunakan oleh Gina menunjukkan hasil yang sama dua garis biru yang menandakan bahwa Gina positif hamil mengetahui hal itu membuat Gina menitikkan air mata nya wanita itu sangat kaget dan juga bahagia saat mengetahui bahwa ada nyawa lain di dalam diri nya yang saat ini sedang tumbuh.     

"Apa yang gue bilang kan bener sejak beberapa minggu yang lalu gue itu udah curiga sama lo tapi gue masih pendem aja sendiri gue belum mau bilang apa yang terjadi dan apa yang gue rasain. Gue juga sempet tanya sama mami sampai Mami kira kalau gue yang hamil namun akhirnya cerita sama mami bahwa gue curiga sama lo maka nya Mami bilang coba suruh paksa lo untuk tes dan hari ini akhir nya semua yang udah gue pikirin kemarin kemarin akhirnya terjadi."     

Sekar memeluk sepupunya itu dengan begitu erat, hal ini begitu bahagia bukan hanya sekadar Acha juga melakukan hal yang sama mereka bertiga saling berpelukan satu dengan yang lainnya air mata haru bahagia yang dirasakan saat ini ini bukan hanya mereka bertiga saja yang merasakan namun tanpa sadar Akbar dan Dewa juga meneteskan air matanya kedua pria itu juga ikut hanyut dalam rasa haru yang terjadi saat ini.     

***     

Senyum bahagia tak pernah lepas dari wajah Gina saat ini mereka berlima sedang mengantar Gina menuju rumah nya. Awalnya kita menolak saat Sekar dan Acha meminta untuk mereka ikut pulang bersama Gina agar anak yang di dalam kandungan Gina tetap baik-baik saja. Namun, akhir nya Gina mau menyetujui hal tersebut saat melihat raut wajah para sahabatnya yang begitu menambahkan untuk pulang bersama diri nya. Sepanjang perjalanan Gina yang duduk di depan bersama dengan Dewa yang saat ini menyetir selalu menampilkan senyum bahagianya wanita itu juga mengusap perut nya yang datar.     

"Lo mau ngasih tahu Bang Dafa langsung atau enggak ni Na?" tanya Dewa.     

Ghina menoleh ke arah Dewa wanita itu langsung mengatakan bahwa diri nya akan memberitahu sang suami langsung ya kehadiran anak yang ada di dalam kandungan Gina sudah sejak lama dirindukan oleh kedua nya yakin hal ini akan membuat suaminya itu begitu bahagia saat mendengar kabar tersebut.     

Mobil yang dikendarai oleh Dewa sudah sampai di depan asrama para petugas segera mencegah mobil tersebut namun ketika kaca mobil terbuka dan menampilkan Dewa serta Gina di dalam mobil membuat mereka mengucapkan Maaf telah menghalangi anak jenderal ternama untuk masuk ke dalam batalyon.     

"Om Joyo memang keren astaga gue mau dong diangkat jadi anaknya biar kalau kemana mana gue bisa dapat fasilitas kayak gini ucap," Akbar.     

Mendengar hal itu membuat sekat seketika langsung tepat di lengan Akbar dengan cukup keras dan pria itu langsung memekik saat mendapatkan pukulan tersebut.     

"Hidup tuh bersyukur wae gue bilangin sama ibu baru tahu loh," balas Sekar.     

"Loe berdua kok berantem Mulu, kalau jodoh gimana," ujar Acha.     

Mendengar hal itu keduanya seketika terdiam tidak ada lagi ucapan yang dilontarkan oleh Sekar ataupun Akbar mobil yang dikendarai oleh Dewa sudah sampai di depan rumah dinas Daffa.     

Kelimanya segera turun saat Gina akan membuka pintu rumahnya seseorang memanggil dari belakang Gina segera menoleh kearah belakang dan ternyata suaminya baru saja pulang dari apel sore. Dafa kaget saat melihat para sahabat istrinya itu datang apa lagi melihat senyum bahagia di wajah mereka semua.     

"Kalian habis dari mana?" tanya Daffa.     

"Kampus!!" Jawaban yang begitu kompak oleh kelimanya Dafa tiba tiba kaget dengan jawaban mereka semua. Lalu Gina segera membuka pintu rumah nya wanita itu tu menyuruh keempat sahabatnya untuk masuk dan duduk di sofa begitu juga dengan Daffa hal itu membuat Daffa bingung.     

"Mas aku mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap Gina.     

"Mau ngomong apa sih sayang," balas Daffa. Saat ini kedua nya sedang duduk berdampingan, mereka berdua saling bertatapan satu dengan yang lain nya.     

"Kita kayak penonton nya," bisik Akbar ke telinga Sekar.     

Sekar melotot dengan tajam mendengar ucapan Akbar barusan, seketika Akbar terdiam mereka lalu kembali fokus ke arah depan menunggu bagaimana Dina menyampaikan kabar terbaik tersebut.     

Gina meminta Daffa untuk menutup matanya hal itu semakin membuat Dafa curiga namun diri nya tetap mematuhi apa yang diminta oleh sang istri. Daffa lalu menutup matanya, pandangan mata Gina tertuju ke arah mereka Sekar yang mengerti segera mengeluarkan hasil tes yang ada di dalam tas Sekar dan memberikan nya kepada Gina tujuh buah alat tes tersebut diambil dan diletakkan oleh Gina tepat di tangan Daffa.     

Gina lalu memerintahkan suaminya itu untuk membuka mata nya ketika mata Dafa telah terbuka pria itu sangat kaget dengan semua alat tes yang ada di tangan nya dan menatap ke arah Gina dengan penuh tanda tanya. Pria itu bingung apa yang dimaksud dari alat tes tersebut namun Gina meminta sang suami untuk melihat dengan sangat teliti hasil dari alat tersebut.     

Hingga akhirnya Daffa sadar tentang apa hasil yang ada pada alat yang saat ini sedang di genggam nya pria itu lalu memeluk sang istri dan mengucapkan banyak terima kasih sungguh Dafga tidak menyangka bahwa Tuhan begitu baik kepada mereka anak yang selama ini dirinya tunggu akhir nya datang.     

"Sayang … terima kasih, sudah memberikan sebuah kesempatan untuk aku," ucap Daffa di sela sela pelukan mereka.     

***     

Keduanya saat ini sedang berbaring di atas tempat tidur Setelah memberitahu kabar baik tersebut, Daffa lalu memesan makanan untuk para sahabat istrinya itu mereka semua lalu makan bersama di rumah.     

###     

Selamat membaca dan terima kasih buat semuanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.